Kehidupan manusia itu sangat singkat. Kenapa begitu? Ya,
tanpa kita sadari waktu yang telah kita lewati dalam hidup lewat dengan cepat.
Waktu yang telah terlewat tidak bisa diulang kembali, untuk itu setiap waktu
dalam kehidupan sangatlah berharga.
Waktu yang singkat itu, sedang aku alami saat ini. Tidak
terasa sekarang aku sudah jadi mahasiswa dan bukan lagi seorang siswa. Beban
yang aku tanggung kini lebih besar, aku dituntut untuk sukses dan berhasil. Aku
harus siap dengan perubahan yang cepat ini walaupun sebenarnya menjadi
mahasiswa itu berat bagiku. Waktu memang cepat, banyak teman-teman yang berkata
“gak kerasa kita udah mahasiswa, padahal kemaren masih baru masuk sma”. Kata – kata itu memang sudah tidak asing lagi
ditelinga. Tapi kalau dipikir-pikir, mereka yang bilang seperti itu termasuk
aku kebanyakan memiliki sesuatu hal yang tidak bisa dilupakan. Itu benar karena
saya mengalaminya, SMA tempat yang katanya penuh kenangan. Di SMA aku pertama
kali merasakan bagaimana sih jatuh cinta itu. Dan di SMA juga aku bertemu orang
yang menurut saya spesial dan istimewa, dia bernama Princess (panggilan sayang
untuknya). Yaaa walaupun sebenarnya ketika SMP dulu aku juga bertemu orang yang
spesial, tapi gak seindah ketika SMA.
Jujur, aku masih kangen suasana SMA bukan sekolahnya tapi
teman-temannya. Sekarang aku dan teman-teman punya jalan sendiri-sendiri.
Mereka sedang dalam perjalanan menuju sukses termasuk aku, aku hanya berharap
suatu saat nanti kita bisa berjumpa lagi kawan..
Sekarang aku diterima di sebuah universitas yang terletak di
kota pahlawan, Surabaya. Bukan UNAIR melainkan UNESA. Aku sangat bersyukur atas
apa yang telah aku capai, perjuanganku untuk bisa diterima disana sangat berat,
sebenarnya UNESA bukan prioritasku aku mengharap UNAIR yang jadi kampusku. Tapi
apa daya, aku tidak sanggup menembusnya dan akhirnya aku diterima di UNESA dan
masuk di Fakultas Ilmu Sosial jurusan Administrasi Negara.
Ada yang lucu dari jurusanku. Dulu pada saat mendaftar
SBMPTN, aku hanya asal meng- klik jurusan itu, aku terlalu berharap
diterima di UNAIR jurusan manajemen. Nah, setelah pengumuman dan melihatnya aku
bingung harus senang atau sedih. Senang karena lulus SBMPTN tapi juga sedih
kenapa bukan di manajemen UNAIR saja nalah di Ilmu Administrasi Negara, padahal
aku juga tidak tau jurusan itu mempelajari apa. Aku mengira bahwa jurusan itu
mengurusi keuangan negara sama seperti STAN karena nama sudah mirip – mirip.
Tapi setelah aku browsing di internet, dugaanku salah ternyata ilmu itu
mempelajari tentang organisasi – organisasi negara sama seperti Pkn. Aduuh
kenapa itu yaa padahal ketika SMA, aku tidak begitu bisa dalam pelajaran Pkn.
Aku positive thinking aja mungkin ini yang terbaik yan diberikan Allah
kepadaku.
Setelah selesai mendaftar ulang, beberapa hari kemudian
diadakanlah tes TOEFL. Ini juga sangat mengejutkan bagiku, kenapa bisa aku yang
gak belajar malam harinya bisa dapat score 423. Pada saat tes juga banyak kata
– kata yang tidak familiar bagiku, aku jawab ngasal aja.
Hehehe........ keesokan harinya aku liat pengumuman dan itulah yang terjadi,
aku terkejut yaaa walaupun belum lolos tapi menurutku itu score yang tinggi.
Hal yang diluar dugaanku, aku mengira bahwa scoreku nanti paling kecil yaaa 200
– an dan paling besar 300 –an. Aku bersyukur sekali pada Allah karena Allah
memberi sesuatau yang melebihi keinginanku.
Tapi, dibalik itu orang tuaku kecewa dengan hasil seperti
itu. Aku sudah menjelaskan bahwa tidak mudah untuk menjawab soal-soal itu
apalagi soalnya bahasa inggris semua. Orang tuaku tidak mau tau, mereka
menuntut aku berprestasi dan IPK yang bagus.. oke, aku akan berusaha sekuat
tenaga.
Seperti yang aku bilang tadi, menjadi mahasiswa itu memiliki
tanggung jawab yang besar. Aku akan berusaha membuat orang tuaku bangga padaku
tentunya dengan bantuan Allah SWT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar